31.5.13

Please Look At Me

Please, look at me
By:
~evilkyung~
Cast:
Park Sang Il as Kim Je Wook
Channie Park as Park Hyun Kyung
Park Hyo Jin as Bella Kim
(Full Of OC)
Support Cast:
-
Genre:
Romance, One-Sided Love, Hurt (maybe)
Length
One-shot
Author Notes:
This Fan Fiction was based my love story in real world-_-v And also based on 48Family’s song, Baby! Baby! Baby! X3

.
Please, Look at Me!
.
“Jewookie!!!” ucap seorang yeoja kesal sambil melambai-lambaikan tangannya tepat didepan wajah seorang namja yang dia panggil dengan sebutan ‘Jewookie’ tadi. “Jewookie! Jewook! Wook! Wookie!” teriak yeoja itu sambil melambaikan tangannya sekali lagi. ‘Anak ini kesambet apa sih? Dari tadi ngelamun mulu-_-‘ batin yeoja tadi. “YAK!!!! KIM JEWOOK!!!”
“Aish, Kyung. Berhentilah berteriak ditelingaku,” jawab Jewook cuek sambil menutup telinganya, lalu menatap kesatu titik lagi. “Ish~!!! Kau ini lagi ngapain sih? Dari tadi ngelihatin kesana terus,” tanya Hyunkyung, lalu mendudukkan dirinya disebelah Jewook. “Lihat lah kesebelah sana Kyung. Ada Bella. Dia cantik sekali,”
‘Aigoo~ Tidak bisakah kau mengalihkan pandanganmu kepadaku?’ batin Hyunkyung merana. Jujur saja, sudah sejak lama sekali Hyunkyung menyukai, ah, ani, lebih tepatnya mencintai sahabatnya itu. “Aigoo~ Uri Jewookie sudah besar ternyata. Haha~” Hyunkyung mengacak-acak rambut Jewook, lalu tertawa, sebenarnya, tawa itu bukan tawa lepas, karena hatinya tengah menangis pada saat ini.
“Tsk, aku memang sudah besar dari dulu Kyungie-ah =_=a”
.
“Kyungie~” pekik Jewook saat dia sampai dirumah Hyunkyung, dan langsung menghamburkan diri kedalam pelukan Hyunkyung. “Wae, wookie-a? Ada masalah?”
“Bella, kyung!! Bella!! Dia menerima cintaku~!! Haha~!!” Jewook tanpa sadar memeluk Hyunkyung sekali lagi, dengan erat pula. “Mwo….?” tanya Hyunkyung dengan nada tidak percaya. “Waeyo?”
“Ah, aniya~ Chukkae, wookie-ah~ Wish you all the best with her, la~” Hyunkyung kini melepaskan pelukan Jewook, dan mencubit pipi Jewook pelan. “Terimakasih, Kyungie. Kau memang sahabatku yang terbaik!” balas Jewook sambil mengacak-acak rambut Hyukyung. “Cheonmaneyo, itu sudah tugasku, bukan?” Hyunkyung memberikan senyumnya, bukan senyum manis seperti biasanya, melainkan senyum ketulusan dan kesedihan.
—-
“Kyung chagi~”
“Eh, jewook?” ucap Hyunkyung dengan nada tidak percaya. “Ne, kyung chagi~ ini aku~ Masa kau lupa dengan ku? Jahat~” rengek Jewook. ‘Apa ini mimpi? Pukul aku sekarang.’ Batin Hyunkyung. Dia menatap Jewook yang tersenyum sangat manis padanya. “Jewook, apa ini mimpi?”
Jewook tidak menjawab apa-apa, hanya tersenyum pada Hyunkyung. “Kemarilah~” panggil Jewook. Tiba-tiba saja, Jewook memeluk Hyunkyung begitu erat, lalu mencium pucuk kepala Hyunkyung. Hyunkyung hanya bisa membatu tanpa bisa berkata apa. Tanpa terasa matanya berlinang. “Kenapa kau menangis, eum? Jangan menangis,” ucap Jewook lembut, lalu mencium kedua kelopak mata Hyunkyung, agar tidak menangis lagi. “Kumohon, jangan menangis,” kali ini Jewook mengecup kedua pipi Hyunkyung perlahan. “Siapa yang menangis? Aku tidak menangis. Hanya terlalu bahagia saja.”
“Benarkah?”
“Eung~ Apa aku terlihat berbohong?”
“Tidak, hanya saja… aku tidak suka melihat kedua mata indah itu mengeluarkan air mata,” jawab Jewook sambil menangkup kedua pipi Hyunkyung, dan mendekatkan wajahnya.
Deg! Deg!
Jantung Hyunkyung berdetak begitu kencang, dan wajahnya kini memanas.
10 cm, 7 cm, 5 cm, 2 cm.
—-
KRING!!!!!!
“Oh sial, cuma mimpi,” rutuk Hyunkyung, lalu meloncat dari kasurnya dan bersiap-siap untuk menuju kesekolah.
.
Hyunkyung melangkahkan kakinya menuju halte bus. Sebenernya, dia merasa sangat malas kalau harus kesekolah dengan menaiki bus, karena dia terbiasa berangkat berdua dengan Jewook. Namun… saat ini Jewook tidak bisa menemaninya, karena… dia telah terlebih dahulu berangkat dengan Bella. Sungguh! Ini sangat menyebalkan!!!
.
“Jewook, kau ada dirumah sekarang?”
“Ne, wae?”
“Aku ingin bicara denganmu”
“Aku juga, bagaimana kalau kita bertemu di café biasa? Waktu lunch nanti?”
“Oke, bye~”
“Bye”
.
“Huft, aku harus menyampaikannya! Kyung, fighting!” ucap Hyunkyung menyemangati dirinya sendiri. Dengan segera dia beranjak dari kamarnya, dan pergi menuju tempat dia dan Jewook akan bertemu.
.
“Sudah lama?” tanya Jewook sambil mendudukkan dirinya didepan Hyunkyung. “Ani~ baru sekitar 15 menit saja.”
Hening, agak lama. Entah kenapa tiba-tiba mereka menjadi seperti ini.
“Kyung/Wook” ucap mereka berbarengan. “Ladies first.”
“Baiklah~ sebenarnya.. a.. aku…”
“Jewookie~!!!!” pekik Bella senang ketika melihat Jewook berada di café itu. “Hai, kyung~” sapa Bella pada Hyunkyung juga. “Hai,” sapa Hyunkyung balik.
“Wook, aku pergi dulu ya. Aku takut menganggu kalian berdua. Bye~!” lanjut Hyunkyung lalu pergi dari café itu secepat mengkin. “Hei! Park Hyunkyung! Kembali!”
“Waeyo, Jewookie?”
“Aniya~ Dia ingin berbicara sesuatu denganku, kau tidak perlu curiga chagi~”
.
Jewook tengah membaca subuah surat. Bisa kita lihat bahwa surat itu, ya… terlhat seperti surat cinta pada umumnya, namun yang mengherankan, surat itu berwarna dominan biru, dengan warna-warni lain disudut-sudutnya, yang membentuk desain yang indah –menurut Jewook- dan itu mengingatkannya akan seseorang. Dibacanya surat itu dengan perlahan, dan matanya terbelalak kaget begitu tahu siapa yang mengirimkan surat itu. Hyunkyung.
Jadi… sahabatnya mencintainya? Jewook merasa begitu bodoh, kenapa dia tidak menyadarinya sejak dulu. Bahkan, sahabatnya itu rela tersakiti hanya untuk melihatnya bahagia. Mata Jewook serasa memanas, ingin sekali dia menangis, tapi… dia adalah seorang namja. Namja yang baik adalah namja yang tidak menunjukkan air matanya didepan umum kan?
Jujur, saat ini Jewook ingin sekali meminta maaf pada Hyunkyung. Meminta maaf atas segala ke-tidak peka-annya terhadap perasaan yeoja itu. Tapi… Hyunkyung tidak berada di Korea lagi sekarng, dia tinggal China, meneruskan pendidikannya disana.
Dan sekarang, Hyunkyung sama sekali tidak bisa dihubungi, ditelfon tidak diangkat, email tidak dibalas, sms apa lagi.
“Hyunkyung, saranghae. Jeongmal saranghae. Mianhae karena telah membuatmu terluka. Mianhae. Jeongmal mianhae,” bisik Jewook sambil menatap surat terakhir dari Hyunkyung.
.
To: My babo bestie but lovely bestie ever, Kim Jewook X3
YA! Kim Jewook, tidakkah kau tahu? Kau itu sahabat sekaligus idola terbaik bagiku. Kau tahu kenapa? Karena kehadiranmu dihidupku bagaikan sebuah bintang yang bersinar terang. Dan karena kaulah, aku bisa mengerti apa itu arti hidup yang sesungguhnya.
Kau tahu, wook, aku ingin sekali memelukmu, sekali lagi, pada saat-saat terakhirku berada disampingmu, tapi sayangnya… kau lebih memilih pacarmu itu. Tentu saja, karena aku kan sahabat yan terlupakan kehadirannya :B
Terakhir, ijinkanlah kita menjadi kekasih, walau hanya dialam mimpi. Haha X”3
Saranghae, Kim Jewook.
Wo Ai Ni
Sign, your forgotten bestie

Park Hyunkyung
P.S : Aku sudah pergi ke China :p Jadi jangan mencariku lagi :p
P.S.S : Aku juga akan berganti nomor untuk waktu dekat ini, yeay! X’D
P.S.S.S : Aku rasa, kita tidak akan pernah bertemu lagi._. /innocent face/ Jadi~ Goodbye~ Saranghae~ :*
End-Kkeut-Tamat

No comments:

Post a Comment